Categories
Uneg-uneg

Tentang Jejaring Sosial dan Hubungannya dengan Moral

 

Social MediaKasus Flo yang akhir-akhir ini muncul di berbagai media menambah panjang daftar perkara yang berawal dari social media. Memang tak bisa dipungkiri, di era internet seperti sekarang ini, rasanya hidup kita tak bisa dipisahkan dari segala hal yang ada hubungannya dengan informasi, termasuk berbagai macam aplikasi jejaring sosial yang kita gunakan setiap hari. Facebook, Twitter, Path, Blog, Instagram dan aplikasi jejaring sosial lainnya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan netizen. 

Kenapa aplikasi jejaring sosial bisa begitu populer? Menurut saya alasannya adalah karena aplikasi jejaring sosial memenuhi kebutuhan manusia untuk berekspresi. Ekspresi tersebut bentuknya beragam, mulai dari yang positif seperti: ide, informasi, kreasi hingga yang negatif seperti: keluhan, ejekan bahkan umpatan. Nah, saya di sini ingin menyampaikan uneg-uneg saya tentang kaitannya antara aplikasi jejaring sosial dan moral.

Tak semua orang paham, bahwasanya aplikasi jejaring sosial tak ubahnya seperti pergaulan di dunia nyata, di mana kita tidak bisa seenaknya mengungkapkan isi kepala dan hati tanpa berpikir tak ada orang yang peduli. Masih banyak yang menganggap bahwa jejaring sosial merupakan tempat untuk menumpahkan segala kesal, bebas tak berbatas. Saya cukup sering melihat postingan beberapa teman di dinding Facebook, ataupun linimasa Twitter yang isinya marah-marah, bahkan makian dan cacian yang rasanya tak pantas keluar dari manusia yang pada hakikatnya budiman. Kata-kata mereka rasanya sangat tak nyaman untuk dibaca oleh mata dan diresapi oleh hati. Mereka menganggap bahwa di jejaring sosial, mereka bebas berkata semaunya dan menumpahkan segala uneg-uneg yang ada di kepala. Padahal tak seharusnya demikian. Kita harus belajar menata tutur kata sebagai seorang manusia, tak hanya di dunia nyata tapi juga di dunia maya. Saya percaya bahwa tulisan adalah buah pemikiran dari penulisnya, oleh karena itu seyogyanya kita bisa menempatkan diri dan menulis sesuatu sesuai tempatnya. Kalau misal marah ya jangan buru-buru ditulis di dinding Facebook sambil ngamuk-ngamuk, nanti malah menjadikan citra yang buruk. Kalau mengumpat jangan buru-buru ditulis di linimasa menggunakan bahasa yang kasar, nanti bisa menjadi masalah yang besar. Kalau nulis jangan suka asal menuduh orang, nanti ujung-ujungnya sampai disidang.

Intinya adalah selalu ingat bahwa kita manusia memilki moral, maka jagalah diri saat berjejaring sosial. Jangan sampai kamu terlibat masalah hanya karena kamu suka mengumbar keluh kesah. Mari belajar dari kasus-kasus yang ada agar kita bisa saling bertegur sapa dengan nyaman dan tanpa ada rasa curiga

Sumber gambar: socialmediasmarketing.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *